Menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dominasi jumlah penduduk usia produktif merupakan potensi yang dapat berubah menjadi bencana demografi jika tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ia menekankan bahwa saat ini terdapat banyak kesempatan kerja di luar negeri, terutama karena banyak negara mengalami penuaan populasi dan membutuhkan tenaga kerja muda untuk mengisi bidang pekerjaan tertentu. Menurutnya, ini merupakan kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan, baik bagi masyarakat Indonesia maupun negara-negara penerima.
Ida Fauziyah juga menyoroti minat negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Arab Saudi terhadap tenaga kerja Indonesia, yang menunjukkan potensi penempatan yang besar. Ia mendorong untuk menjemput peluang emas ini dengan efektif, dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga dianggap memiliki peran penting dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan negara. Untuk mengoptimalkan peluang ini, perlu persiapan yang matang untuk menyelaraskan kompetensi PMI dengan kebutuhan negara tujuan serta memastikan proses penempatan dilakukan dengan baik baik di dalam maupun di luar negeri.