Pemerintah Jepang membuka peluang kerja besar-besaran bagi tenaga kerja asal Indonesia, dengan menyediakan sekitar 148 ribu lowongan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa Jakarta memiliki kesempatan untuk mengisi sekitar 10 ribu dari total kuota tersebut.
“Jepang memberikan satu kuota yang cukup besar untuk Indonesia, hampir 148.000. Kalau Jakarta bisa mengambil 10.000, harus mulai kita inventarisasi hari ini,” kata Rano usai membuka “Job Fair Jakarta Goes to Campus Universitas Trisakti” di Jakarta Barat.
Ia menekankan pentingnya penguasaan keterampilan dan bahasa asing agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing secara global.
Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan pendataan agar bisa menyalurkan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja internasional.
“Kami menginventarisasi untuk program tahun depan dan kami bisa menyalurkan calon tenaga kerja yang lulus, bahwa bekerja itu bukan hanya di Jakarta tapi bisa kita sediakan lapangan pekerjaan di luar negeri,” ujarnya seperti dilansir antaranews.
Selain peluang ke Jepang, Rano juga menyoroti kebutuhan dalam negeri, termasuk kekurangan 11 ribu personel di Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta. Dinas ini dinilai sangat diminati oleh masyarakat.
“Masalah Jakarta ada apa-apa lapor ke pemadam kebakaran, bahkan ada suami-istri bertengkar, anaknya lapor ke pemadam kebakaran,” katanya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menjadikan kampus sebagai sasaran pelaksanaan bursa kerja guna menjangkau lulusan perguruan tinggi.
“Hari ini bursa kerja memang kami pilih masuk ke dalam kampus, karena tentu saja segmen tentang lapangan pekerjaan yang ada tentu dengan ‘segmented’ yang berbeda,” ujar Rano.***