Jakarta – Pada tanggal 12 Maret 2025, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, di Jakarta.
Pertemuan ini membahas peluang kerja sama dalam penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) di Hungaria.
Berdasarkan keterangan tertulis KP2MI pada Rabu (12/3), disebutkan bahwa dalam audiensi tersebut, Menteri Karding membahas mengenai perbaikan kualitas pelindungan dan peningkatan keterampilan para PMI.
“Harus memperbaiki kualitas pelindungan terhadap pekerja migran. Yang kedua adalah harus meningkatkan keterampilan pekerja migran dengan tujuan untuk membuka ruang pekerjaan sekaligus upaya-upaya untuk memperoleh devisa negara,” kata Menteri Karding.
Hungaria saat ini menghadapi kebutuhan tenaga kerja asing yang signifikan, dengan estimasi mencapai 50.000 pekerja.
Pada tahun 2022, telah dilakukan pertemuan antara Pemerintah Hungaria dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk membahas isu ini.
“Saya mengerti bahwa isu tentang pekerja tamu ini memang sangat penting mengingat kebutuhan dari Hungaria sendiri sekitar 50 ribu orang dan tahun lalu, pada 2022, kami sudah pernah audiensi dan bertemu dengan Kepala BP2MI untuk berbicara soal ini,” kata Lilla Karsay, seperti dikutip dari Antaranews.
Meskipun awalnya terdapat kekhawatiran mengenai perbedaan budaya dan agama antara pekerja migran Indonesia yang mayoritas Muslim dan masyarakat Hungaria yang mayoritas non-Muslim, pengalaman menunjukkan bahwa PMI mampu beradaptasi dengan baik.
Di sisi lain, pemerintah Hungaria resmi menutup pintu untuk pekerja migran dari Indonesia. Hanya pekerja dari Georgia, Armenia dan Filipina yang diijinkan. Hingga berita ini diturunkan belum ada lagi pembaruan resmi terkait hal ini.***
Baca : Hungaria Tutup! Indonesia Kalah Lagi dari Filipina
Netizen : Jika Indonesia tidak masuk dalam 3 negara yang diijinkan, bukankah lebih baik pemerintah melobi untuk bisa masuk daftar negara yang diijinkan?