Menu

Mode Gelap

Berita · 23 Sep 2024 WIB ·

Pengangguran Naik 5000%, Indonesia Masih Baik – Baik Saja?


 Ilustrasi Pencari Kerja (sumber : radarsurabaya.jawapos.com) Perbesar

Ilustrasi Pencari Kerja (sumber : radarsurabaya.jawapos.com)

Lonjakan angka pengangguran di Indonesia semakin memperihatinkan, terutama dengan tingginya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor industri.

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Agustus 2024, tercatat peningkatan signifikan pada jumlah tenaga kerja yang terkena PHK, naik 23,72% menjadi 46.240 pekerja, dari sebelumnya 37.375 pada Agustus 2023.

Kondisi ini berdampak buruk pada daya beli masyarakat, yang dapat memicu pelemahan perekonomian nasional.

Beberapa provinsi mengalami lonjakan PHK yang drastis. Bangka Belitung mencatat peningkatan paling tajam, dengan lonjakan sebesar 5.375,76%, dari hanya 33 pekerja pada Agustus 2023 menjadi 1.807 pada Agustus 2024. Provinsi Sulawesi Tenggara berada di posisi kedua dengan kenaikan 672,5%, disusul oleh Sumatera Barat yang meningkat 584,91%. Sementara itu, DKI Jakarta mengalami kenaikan 575,93%, dan Sumatera Utara menutup daftar lima besar dengan peningkatan 498,89%.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh gelombang PHK ini. PT Sinar Panca Jaya, sebuah perusahaan TPT di Semarang, baru-baru ini menutup operasinya, memberhentikan sekitar 340 pekerja pada Agustus 2024.

Perusahaan ini sebelumnya mempekerjakan sekitar 3.000 orang, namun seiring dengan berkurangnya pesanan, baik dari pasar domestik maupun ekspor, mereka tidak lagi mampu bertahan. Penutupan ini menambah daftar panjang pabrik TPT yang tutup sejak awal 2024.

Ristadi, seorang tokoh serikat pekerja, menyatakan bahwa PHK di sektor ini tidak hanya berdampak pada hilangnya pekerjaan, tetapi juga menyebabkan kesulitan ekonomi yang luas bagi pekerja yang terdampak.

Mereka kehilangan sumber pendapatan utama, yang memengaruhi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar biaya sekolah, dan melunasi cicilan.

Lonjakan PHK ini membawa dampak yang lebih luas pada ekonomi nasional. Dengan semakin banyak orang yang kehilangan pekerjaan, daya beli masyarakat tergerus, dan konsumsi rumah tangga, yang selama ini menjadi penggerak utama ekonomi, ikut terhambat. Hal ini pada akhirnya dapat memperlemah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sektor industri yang terguncang juga memberikan tekanan tambahan terhadap ekspor nasional. Penurunan produksi dan hilangnya tenaga kerja berpengalaman berpotensi mengganggu stabilitas rantai pasokan dan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar global.

Mengatasi lonjakan pengangguran dan dampak buruk dari PHK ini memerlukan intervensi segera. Pemerintah dan para pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan memberikan dukungan bagi industri yang terdampak.

Selain itu, perlindungan terhadap tenaga kerja perlu diperkuat, melalui bantuan sosial dan program pelatihan keterampilan yang dapat membantu pekerja beradaptasi dengan perubahan di pasar tenaga kerja.

Situasi ini menjadi tantangan besar bagi perekonomian Indonesia, namun dengan langkah yang tepat, diharapkan kondisi ini dapat segera pulih dan stabilitas ekonomi dapat kembali tercapai.***

Sumber : RI Tidak Baik-Baik Saja, Pengangguran di Provinsi Ini Melonjak 5.000%

Artikel ini telah dibaca 47 kali

Baca Lainnya

Waspada! Marak Penipuan Lowongan Kerja, Ini Tips Ampuh Agar Tak Tertipu

15 October 2024 - 12:19 WIB

Cara Mencari Lowongan Kerja Resmi di Kementerian Ketenagakerjaan

15 October 2024 - 09:14 WIB

Perbandingan Upah Minimum di ASEAN – Indonesia Tertinggal, Malaysia dan Thailand Lebih Unggul?

14 October 2024 - 15:35 WIB

Tagar #Desperate Viral di LinkedIn, Simbol Frustasi Pencari Kerja

11 October 2024 - 14:06 WIB

Mau ke Australia? Kenali Jenis – Jenis Visanya

10 October 2024 - 13:38 WIB

Sumbang 230 Triliun, Pekerja Migran Disiapkan Aturan Baru oleh Bea Cukai

9 October 2024 - 08:54 WIB

Trending di Berita