Gelombang impian bekerja di luar negeri harus diwaspadai oleh masyarakat Madiun. Belasan warga dikecewakan setelah membayar Rp 50 juta, namun tak mendapat pekerjaan di Inggris. Kasus ini mengguncang kota Madiun dan menjadi peringatan bagi semua orang.
Menurut Priyanto, salah satu korban penipuan, dia sangat percaya pada agen rekrutmen yang menjanjikan pekerjaan di Inggris. “Dari Madiun ada 40 orang, sudah ada memberikan DP, bahkan sudah ada yang lunas juga. Mintanya Rp 65 juta per orang,” ujarnya dengan nada kecewa seperti dikutip dari radarmadiun.
Namun, harapan Priyanto pupus ketika agen tersebut menghilang setelah dia dan puluhan warga lainnya mentransfer uang muka sebesar Rp 50 juta. “Kami merasa tertipu dan kecewa. Kami tidak mendapat pekerjaan yang dijanjikan, dan uang kami hilang begitu saja,” tambahnya.
Kronologi Penipuan
- Janji Pekerjaan Impian Menurut Sutikno, para korban dijanjikan pekerjaan impian di Inggris dengan gaji yang tinggi serta fasilitas lainnya yang menarik.
- Pembayaran Uang Muka Para korban diminta membayar uang muka sebesar Rp 50 juta untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
- Hilangnya Jejak Setelah uang dibayarkan, agen rekrutmen tiba-tiba menghilang tanpa memberikan kepastian pekerjaan kepada para korban.
Kasus ini memicu reaksi keras dari masyarakat Madiun. Mereka menuntut agar pihak berwajib segera mengusut kasus ini dan menindak tegas pelaku penipuan.
“Kami tidak ingin ada lagi warga yang menjadi korban penipuan semacam ini. Pemerintah harus bertindak!” seru Ani, salah seorang penduduk Madiun.
Langkah Selanjutnya
Dalam menjalani proses hukum, para korban telah melaporkan kasus ini ke kepolisian setempat. Mereka juga berencana untuk mengajukan advokasi kepada pemerintah agar kasus ini mendapat perhatian serius.
“Kami berharap kasus ini segera terselesaikan dan pelaku penipuan dapat ditangkap. Kami tidak ingin ada lagi orang yang mengalami nasib seperti kami,” tegas Sutikno.
Kesimpulan
Penipuan pekerjaan di luar negeri menjadi ancaman serius bagi masyarakat Madiun dan seluruh Indonesia. Kasus ini menjadi peringatan bagi semua orang untuk lebih berhati-hati dalam mencari kesempatan kerja di luar negeri. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, perlu bersatu untuk mencegah dan menindak kasus-kasus serupa di masa depan.